Kisah Grow-Up Indari Mastuti, Dibayar Recehan hingga CEO Indscript Creative Bandung

Oleh: Pelo Lope

Indari Mastuti Indscript Creative Bandung

Indari Mastuti/Instagram @indarimastutirezky


Para penulis pemula yang sedang bertumbuh mungkin mengalami masa-masa sulit. Tulisanmu sering dianggap sampah. Bahkan banyak yang memberikan kritik pedas tulisanmu. Berkali-kali mengikuti event, tetapi tak ada satupun tulisanmu yang terbit. 
Tenang, Guys! Tidak ada perjalanan yang instan. Kecuali mie instan, jangan percaya pada yang instan. Karena yang instan belum tentu terjamin kualitasnya. Tentu kamu ingin jadi penulis yang bertahan bertahun-tahun seperti Asma Nadia, Dee Lestari, atau justru Gol A Gong kan? Apa pun genremu, fiksi maupun non-fiksi, kamu harus terus berlatih. Pantang menyerah, ya!

Indari Mastuti sebagai Penulis Artikel

Salah satu penulis Indonesia, Indari Mastuti, juga melewati perjalanan terjal di dunia kepenulisan. Namun, beliau tak kenal lelah nih, Guys! Dia terus berlatih dan mengasah kemampuan. Tidak tanggung-tanggung, lebih dari 300 karyanya sudah diterbitkan. Tentu dia tidak melaluinya dengan mudah. Butuh proses panjang, dikritik sana-sini, tetapi beliau terus belajar. Di tengah kesibukannya sebagai CEO Indscript Creative, beliau membagikan kisahnya.
Mempunyai impian menjadi penulis sejak kelas 4 SD, Indari Mastuti belajar otodidak dengan giat menulis. Dia menulis apa saja, salah satunya diari. Menulis diari ini sebagai sarana bagi Indari Mastuti latihan menulis. Pada tahun 1996, Indari Mastuti menulis artikel di majalah Gadis. Kala itu, Indari hanya dibayar 150 ribu rupiah. Ini pertama kalinya dia mendapatkan uang dari dunia kepenulisan.

Karya Pertama di Indie Publisher

Izinkan Aku Mencinta/Goodreads 

Pada tahun 2004, Indari Mastuti menerbitkan karya pertamanya yang berjudul "Izinkan Aku Mencinta" di salah satu Indie Publisher di Bandung. Kala itu, dia berbagi keuntungan fifty-fifty dengan penerbit. Baginya, berbagi keuntungan seperti itu bukan masalah berarti. Meskipun berasal dari keluarga yang kekurangan, beliau merasa menerbitkan buku solo adalah batu loncatan bagi perkembangan karirnya di dunia kepenulisan. 
Selain belajar di dunia kepenulisan, Indari juga belajar public speaking dan teknik selling. Beliau merupakan penulis dengan nilai lebih. Karena keberaniannya berbicara di depan umum, bedah buku, dan skill penjualan buku yang mumpuni membuat Indari Mastuti direkrut menjadi penulis di Grup Kompas Gramedia. 

Mendirikan Indscript Creative 

Perjalanan Indari Mastuti tak hanya sampai di situ. Indari Mastuti memberanikan diri mendirikan agensi kepenulisan pada tahun 2007. Agensi ini menjadi jembatan dari penulis ke penerbit dan dari penerbit ke penulis. Perjalanan hingga titik ini bukanlah hal mudah, Guys, penuh tetesan l air mata dan peluh, akan tetapi beliau tidak menyerah. 
Indscript Creative menjadi agensi yang siap menyalurkan naskah-naskah untuk diterbitkan di penerbit mayor maupun penerbit indie. Dari Indscript Creative ini, Indari Mastuti kemudian dilirik oleh penerbit Mizan untuk menulis buku biografi Pak Joko, owner brownies Amanda, pada tahun 2009. Dari sinilah peluang-peluang lain muncul. Indari Mastuti mulai dikenal oleh banyak kalangan penulis. 
Pada tahun 2010, Indari mendirikan komunitas IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis). Beliau juga mendirikan IIDB (Ibu-ibu Doyan Bisnis) di tahun 2011. Kedua komunitas ini mengalami pertumbuhan pesat. Hingga kini, IIDN telah memiliki 22.300 anggota sedangkan IIDB memiliki 135.000 anggota. 

Grow-Up Bersama Indscript Creative

Dok. Indscript Creative


Indscript Creative yang semula adalah agensi mulai melebarkan sayapnya menjadi penyedia kebutuhan konten dari lini bisnis ke bisnis. Indscript Creative juga menerima jasa copywriting untuk brand ternama seperti Oriflame atau perbankan, seperti Bank Mandiri dan Bank Indonesia.
Melalui kepedulian dan jiwa sosial foundernya, pada tanggal 17 Agustus 2013 Indscript Creative mendirikan sekolah perempuan. Indari Mastuti ingin, perempuan berkarya meski tak bisa kemana-mana. Beliau ingin perempuan-perempuan dapat berkembang. Tidak hanya menjadi penulis yang memiliki skill tapi juga memiliki nilai plus di bidang bisnis. Indscript Creative tumbuh dan berkembang bersama perempuan-perempuan hebat menjadi penyedia jasa, konsultasi, training, mentoring dan penyedia job.
Indscript Creative bertumbuh dan merambah ke dunia ritel penjualan buku yang melakukan penjualan secara utuh dan distribusi buku. Indari juga mengajak para perempuan untuk menulis antologi yang kemudian dipasarkan oleh Indscript Creative.

Sempat Terjatuh, tetapi Bangkit Lagi

Pandemi Covid-19 membuat industri kepenulisan dan penerbitan buku lesu. Aktivitas penjualan di Indscript mulai turun dan berujung pada pemangkasan jumlah karyawan. Hal ini tak lantas menjadikan Indari Mastuti putus asa. Indari terus mencari celah peluang dan memperbaiki kesalahan demi kesalahan. 
Hingga pada tahun 2022, Indscript Creative menjadi all in one service copywriting. Indscript melayani penulisan konten website, blogger review, ghost writer, konten media sosial, penulisan biografi, outsource copy writer, hingga kelas pendampingan penulisan buku. Berbagai brand ternama telah bekerja sama. Indscript Creative semakin mengokohkan langkahnya kini. 

Tidak Ada Perjuangan yang Mudah

Bagi Indari Mastuti, tidak ada perjuangan yang mudah. Semua butuh proses dan kerja keras. Beliau pernah dibayar dengan 'recehan'. Bahkan, pernah sama sekali tidak dibayar. Akan tetapi, Indari tetap bersemangat. Dia tak pernah menjatuhkan pihak yang pernah menyakitinya. Beliau terima dengan lapang dada. Hingga kini, beliau adalah penulis dengan nominal fee jutaan.

Indari Mastuti adalah inspirasi perempuan masa kini karena kepeduliannya mengedukasi perempuan melalui ilmu dimiliki.  Ratusan perempuan telah mendapatkan training gratis dari beliau. Indari mengajak para perempuan di Indonesia untuk sukses bersama meraih mimpi.(*)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis di ODOA, Skill Meningkat Cuan Berlipat!

Melangkah tanpa Lelah, Tertatih tanpa Letih

Kelas Naik Omzat Hari Ketiga: Cara Praktis Kelola Bisnis