Utang Cerdas dengan PT. BPR Mitra Parahyangan

BPR Mitra Parahyangan/Sumber:Instagram BPR Mitra Parahyangan

Uang merupakan hal fundamental yang dibutuhkan setiap orang. Uang memang bukan segalanya akan tetapi segalanya membutuhkan uang. Keberadaan uang ini adalah pertanda berjalannya segala bidang seperti pendidikan, pekerjaan, kesehatan, kecantikan, semua membutuhkan uang. 


Seseorang seringkali terpaksa berutang untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak. Beberapa orang bahkan mencibir jika mendengar kata utang. Sudah pasti stigma negatif tentang utang pun muncul. Nyatanya, berutang itu ada ilmunya sehingga tidak terjebak pada utang yang tidak sehat. (Stanley, 2018)

Bagaimana Utang yang Tidak Cerdas?

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut Utang bukan Hutang. Menurut KBBI, berutang diartikan sebagai suatu kegiatan meminjam uang dari orang lain. Ilmu merupakan investasi utama sebelum berutang. 


Utang yang berasal dari pinjaman online merupakan contoh utang yang tidak cerdas. Utang ini sering diambil tanpa perencanaan karena kebutuhan yang mendesak atau terkadang semata-mata hanya untuk gengsi. Debitur tidak memiliki arah yang jelas untuk membayar utangnya. Debitur juga tidak memperhitungkan besaran bunga, pada akhirnya dia akan mengalami kesulitan ketika pembayaran. 


Shopping/Sumber: Pinterest

Berutang harus Cerdas

Menurut Toni Muliadi, Direktur Utama PT. BPR Mitra Parahyangan, salah satu Bank Perkreditan Rakyat di Bandung, berutang harus dilakukan dengan cerdas. Utang yang cerdas bukanlah utang konsumtif. Utang yang cerdas bukan utang yang dipergunakan untuk memenuhi gaya hidup. 


Contoh utang yang cerdas dan produktif adalah utang yang dilakukan para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya. Tidak sembarang pelaku usaha dapat mempergunakan utangnya menjadi sesuatu yang produktif. Oleh karena itu, perlunya dilakukan pendampingan agar UMKM tidak macet dalam pembayarannya.


Toni Muliadi, Direktur Utama PT. BPR Mitra Parahyangan menyebutkan, utang boleh tapi itu adalah utang yang produktif. Anda bisa bertanggung jawab dan mengolah serta mengelolanya dengan benar. Beberapa tokoh pengusaha Indonesia yang sukses dan juga memiliki pinjaman modal yang produktif, seperti  William Tanuwijaya (Founder Tokopedia) dan Nadiem Makarim (Founder Gojek).

Pendampingan Usaha UMKM

Bank Perkreditan Rakyat Mitra Parahyangan juga memberikan program pendampingan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), terutama usaha mikro dan ultra mikro. Pendampingan usaha UMKM ini dikhususkan untuk usaha kecil atau usaha yang dimiliki rakyat. Berbeda dengan usaha yang sudah besar, UMKM disinyalir belum memiliki manajemen keuangan yang baik sehingga perlu dilakukan pendampingan.


Pendampingan usaha UMKM ini bersifat basic dan sederhana. Dengan pendampingan usaha UMKM ini dapat  membantu para debitur menerapkan perilaku disiplin. Penerapan disiplin tersebut dapat dilakukan dengan memisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha.


Adapun tips pendampingan usaha UMKM agar tidak terjebak dalam utang non-produktif diantaranya:

  1. Mengurangi pengeluaran emosional seperti untuk belanja barang mewah atau branded.

  2. Meninjau transaksi secara teratur. Hal ini yang dilakukan PT. BPR Mitra Parahyangan ketika pendampingan usaha UMKM.

  3. Mengurangi atau menjual jumlah barang yang tidak terpakai.

  4. Menggunakan metode menabung auto debet.

  5. Mulai berinvestasi sehingga pemasukan yang dimiliki lebih produktif.


Money/Sumber: Pinterest

Kriteria Pelaku Usaha yang Diberikan Kredit

Mochammad Yadi Mulyadi selaku Direktur PT. BPR Mitra Parahyangan mengatakan Bank Perkreditan Rakyat memberikan pendampingan UMKM dan kredit ke para pelaku UMKM. Kriteria usaha mikro adalah jika omzet usaha dalam satu tahun di bawah dua miliar rupiah. Jika omzet usaha dalam satu tahun mencapai 2 hingga 15 miliar rupiah, termasuk kriteria skala usaha kecil. Sedangkan untuk usaha menengah, omzet mencapai 15 hingga 50 miliar rupiah dalam satu tahun.


Beliau juga menjelaskan, para pelaku usaha kecil dan menengah akan memikirkan bagaimana caranya memiliki manajemen keuangan yang baik, tidak demikian dengan para pelaku usaha mikro. Oleh sebab itu, para pelaku usaha mikro sering mengalami kendala. Di Bank Perkreditan Rakyat Mitra Parahyangan ini, concern utamanya pada pengembangan usaha mikro dan yang lebih kecil yaitu usaha ultra mikro.


Selain melayani kredit usaha, BPR Mitra Parahyangan juga melayani Tabungan Mitra, Tabungan Parahyangan, Deposito Berjangka, serta tipe kredit lain seperti Kredit Kepemilikan Rumah, Kredit Kendaraan Bermotor, Kredit Serba Guna, Kredit Pembiayaan Haji dan Kredit Konsumtif Karyawan.(*)


Sumber terkait:


  • Christian, Stanley, 2018. Utang Cerdas Masa Depan Kaya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

  • https://kbbi.web.id/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis di ODOA, Skill Meningkat Cuan Berlipat!

Kelas Naik Omzat Hari Ketiga: Cara Praktis Kelola Bisnis

Yuk, Mengenal Jasa Pembuatan Artikel Indscript Creative