Tips Kehamilan Sehat: Mengenal Preeklamsia

Kehamilan merupakan suatu proses panjang yang dialami oleh perempuan. Selama masa kehamilan, sudah selayaknya seorang Ibu menjaga kandungannya. Dimulai dari asupan makanan, olahraga, stabilitas emosi dan gaya hidup, seluruhnya akan berpengaruh pada tumbuh kembang janin dan kesehatan Ibu sendiri.  


Apa Itu Preeklamsia?


Menurut Abdul dalam bukunya Deteksi Pre Eklamsi (2020), Preeklamsia didefinisikan sebagai sekumpulan gejala yaitu hipertensi (tekanan darah tinggi), edema (bengkak yang disebabkan oleh kelebihan cairan pada tubuh, biasanya pada ibu hamil terjadi di kaki), serta proteinuria (kelebihan protein dalam urin), yang timbul pada wanita hamil dengan usia kehamilan di atas 20 minggu, ibu bersalin dan nifas. 


Preeklamsia sering diklaim sebagai penyebab kematian ibu dan janin tertinggi pada saat kehamilan. Bapak Agus Jatmika Soegiarto, CEO (Chief Executive Officer) dan Founder PT. Kehamilan Sehat Sejahtera menyebutkan kasus preeklamsia ini adalah kasus tertinggi kedua setelah kasus Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) yang terjadi pada pasien di Klinik Kehamilan Sehat.


Penyebab Preeklamsia


Belum diketahui secara pasti penyebab dari preeklamsia ini. Akan tetapi, ada beberapa faktor resiko peluang terjadinya kasus preeklamsia diantaranya adalah, usia ibu kurang dari 21 tahun atau lebih dari 35 tahun, memiliki faktor keturunan hipertensi, kehamilan kembar, dan penyakit yang sebelumnya pernah diderita calon ibu seperti diabetes serta penyakit ginjal. (Abdul, 2020)


Tips Kehamilan Sehat yang diberikan Bapak Agus Jatmika Soegiarto untuk kasus preeklamsia ini adalah sering bersinergi dengan dokter. Biasanya dokter akan menyarankan untuk tidak melakukan senam hamil mengingat kondisi preeklamsia ini cukup bahaya bagi ibu dan janin. 


Bapak Agus Jatmika Soegiarto dari PT. Kehamilan Sehat Sejahtera ini juga memberikan tips kehamilan sehat untuk kasus preeklamsia. Sebaiknya bagi ibu hamil dengan kasus preeklamsia dapat melakukan pemeriksaan rutin ke dokter. Beliau juga menyarankan agar lebih baik melakukan persalinan secara caesar karena jika memaksakan lahiran normal saat ibu mengejan sementara tensinya tinggi dapat berbahaya bagi ibu dan juga janin. 


Ibu hamil harus memiliki edukasi yang cukup mengenai tips kehamilan sehat agar kasus preeklamsia seperti ini dapat terdeteksi dini. Dokter yang menjadi mitra di PT. Kehamilan Sehat Sejahtera menyebutkan, biasanya, tekanan darah tinggi yang merupakan gejala utama preeklamsia ini faktor utamanya adalah stres dari ibu. 


Bahaya Preeklamsia


Bapak Agus Jatmika Soegiarto menyatakan preeklamsia ini bukan kondisi yang terjadi secara tiba-tiba karena jika ibu rutin melakukan kontrol ke dokter kasus preeklamsia ini akan lebih dini terdeteksi dan dapat dilakukan pencegahan dini. 


Pada pemeriksaan rutin kehamilan, akan dilakukan juga pengukuran Detak Jantung Janin (DJJ). Apabila DJJ kurang dari 100 kali/menit atau lebih dari 180 kali/menit maka janin dapat dinyatakan mengalami fetal distress. Kondisi fetal distress ini terjadi jika janin mengalami kekurangan suplai oksigen. Awalnya janin dapat bertahan, namun lama-kelamaan janin akan semakin sulit bertahan sehingga berpengaruh pada detak jantungnya yang tidak normal. 


Fetal distress sering terjadi akibat  tekanan darah tinggi (preeklamsia) yang dialami oleh Ibu. Jika dibiarkan berlarut-larut, akan mengakibatkan fungsi organ janin terganggu, pertumbuhan janin terhambat, kerusakan otak, bahkan dapat menyebabkan kematian pada janin. 


Pentingnya Edukasi Kehamilan 


Bapak Agus Jatmika Soegiarto menegaskan, pemeriksaan kehamilan dan edukasi sangatlah penting bagi Ibu hamil. Sering-seringlah berkonsultasi dengan dokter terkait gangguan sekecil apapun. Atur pola hidup yang sehat, cukup istirahat, cukup olahraga, sehingga berpengaruh positif pada perkembangan janin.


Bapak Agus Jatmika Soegiarto juga memberikan tips kehamilan sehat bagi ibu yang sedang hamil untuk menghindari stres dan selalu bahagia. Beliau juga menegaskan, bahwa kehamilan itu merupakan anugerah dan jalan terbaik dari Tuhan sehingga sepatutnya disyukuri dan dijalani dengan happy. Jika Ibu bahagia, janin juga akan bahagia dan sehat hingga proses persalinan.(*)


Sumber terkait: 

Abdul, 2020. Deteksi Pre Eklamsi. Gowa: Pustaka Taman Ilmu.


Komentar

Haning Arum S. mengatakan…
Trima kasih mbak sharingnya. Ipar ada yang Preeklampsia dan akhirnya anaknya lahir prematur

Postingan populer dari blog ini

Menulis di ODOA, Skill Meningkat Cuan Berlipat!

Melangkah tanpa Lelah, Tertatih tanpa Letih

Kelas Naik Omzat Hari Ketiga: Cara Praktis Kelola Bisnis